Malam itu, ketika ku buka jendela ruang belajar, seketika itu hawa sejuk menyeruak menerpa wajahku, kurasakan hawa di malam ini lain dari kemarin, dia tampak hangat, tak seperti biasanya yang terlalu dingin sampai menusuk tulang. Aku pun berpikir tentang perkataan orang-orang sini yang mengatakan jika kau datang maka hawa dingin berubah jadi hangat, aku pun berpikir tentang betapa ramahnya dirimu itu. Tapi setelah ku menunggu beberapa saat, kau tidak juga menampakan batang hidungmu. Ku putuskan untuk menunggu mu di esok hari. Ankara bulan ini telah memasuki musim dingin, tapi kau baru sekali singgah di sini, hadirmu pun terasa buru-buru karena ketika aku pergi ke dapur guna menyiapkan çay untukmu, namun saat aku kembali, kau malah lenyap entah kemana, tanpa salam perpisahan dengan hanya meninggalkan lelehan kenangan ku pagi itu dimana khayalanku berubah menjadi kenyataan. Ya, dimana aku waktu itu pertama kali melihatmu, sebelumnya aku hanya mengenalimu dari cerita cerita orang atau f...