Langsung ke konten utama

AADC

Beberapa minggu kemarin, gue denger film AADC 2 udah diputer di bioskop. Katanya si bagus. Tapi sebagus apapun kalo nontonnya sendiri ya kurang seru. İye kan?.. (makanya cepet nikah; buat yang jomblo) Lagian film AADC yang kepanjangannya "Ada Apa Dengan Cinta" ini bikin baper sih .. katanya... yang jelas gue sekarang bukan mau bahas Ada Apa Dengan Cinta, tapi yg gue mau bahas Ada Apa Dengan Cya'ban... maksa banget gue y? Yap, Cya'ban disini maksudnya ialah Sya'ban. Bulan ke.....hmmm (ngitung jari) 1,2,3,4... 8. İya 8, dalam tahun Qomariyah, bulan Sya'ban adalah bulan yg berada diantara dua bulan yg mulia. Rajab dan Ramadhan. Rajab mulia karena termasuk salah satu dari 4 bulan yg diharamkan (berperang oleh bangsa arab), sedangkan ramadhan adalah bulan dimana semua ibadah dilipat-gandakan. Nah terkadang bulan Sya'ban ini kurang dapet perhatian nih. Makanya gue mau nge-share sedikit yg didapet pas guru gue ceramah.

Guru gue namanya kak Guruh, orangnya sudah berkepala dua dan berkeluarga, ilmunya sudah bejibun. Soalnya beliau ini sudah berkelana mencari ilmu kemana-mana, dari Banten sampe Byzantium Constantinople, atau yg sekarang jadi negara Turki. 

Kata beliau Sya'ban merupakan suatu momentum dimana umat muslim harus mempersiapkan 4 hal, diantaranya adalah ruhiyah, akliyah, jasadiyah, dan maliyah. 

1. Ruhiyah. (Jiwa)
Sebagaimana kita tahu bahwa diri kita ini terdiri dari jasmani dan rohani. Kadang kita lupa bahwa penting juga untuk memelihara kesehatan ruhiyah/rohani kita. Padahal dalam Ilmu Ekonomi pada bab kebutuhan, dibahas sedikit bahwa ada kebutuhan rohani, seperti kebutuhan akan kasih sayang, agama, rasa aman, hiburan dsb. Sehingga secara implisit, penulis memberikan informasi mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan rohani agar kebahagiaan lahir batin terwujud. Nah yang gue inget dari ceramah kak Guruh si, kalo ruhiyah kita, harus diasah dengan dzikir, memperbaiki hubungan (cie ileeh) kepada Allah dan Makhluknya secara intens. Selain itu juga mulai kurang-kuranginlah dalam berbuat dosa. Pada akhirnya yg dituju adalah kepekaan, kebersihan dan kemurnian jiwa kita, sehingga mampu mendengar, berbagi dan bersama-sama membuat kebaikan. indah kan?.. Kalo di film Mohabbatein kata Shahrukh Khan "hidup adalah memberi atau menerima cinta". Kalo gue gak salah denger.

2. Akliyah (İlmu pengetahuan/pikiran)
Manusia disebut sebagai makhluk mulia, salah satunya adalah karena pada diri manusia terdapat sebuah software yang diciptakan oleh Tuhan dan merupakan pembeda dari makhluk lain seperti hewan, tumbuhan, batu, langit dsb. Karena dengan akal, seseorang bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kemaslahatan dirinya, membuat suatu teknologi mutakhir, menciptakan keindahan, dsb. Namun, jika akal tidak dikontrol oleh hati nurani atau ruhiyah yang matang maka akal ini bisa membuat si empunya menjadi makhluk perusak nomor satu. 
Kembali ke pembahasan bulan Sya'ban. Sebagai bulan perantara menuju bulan ramadhan. Maka akal /pikiran kita harus dilatih untuk selalu aktif bertafakur, belajar, bahkan diskusi. Nah, karena kita mau menuju bulan ramadhan maka salah satu yang perlu dipersiapkan adalah pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan tentang puasa. Agar dalam pelaksanaannya, puasa kita sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, sehingga garis "akhir ketakwaan diri" bisa kita raih. Jangan sampai terjadi kasus kebingungan, ketika pelaksanaan ibadah puasa sedang dijalankan. Misalnya ada yang bertanya "kalau ada ibu hamil, boleh berbuka (tdk puasa) gak?", duduk (sambil makan) bisa membatalkan puasa nggak?", dsb. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kita mulai membuka kembali buku-buku tentang puasa, atau bertanya langsung pd guru kita masing-masing, agar pelaksanaan puasa kita nanti mendapatkan kebermanfaatan dan pahala yang banyak.

3. Jasadiyah (Jasmani)
Puasa adalah ibadah yg memandang penting jasad atau tubuh kita. Karena dengan tubuh kita yg fit, peluang kita untuk mendapatkan pahala yang banyak lebih besar dibandingkan saat tubuh kita sedang sakit. Maka dari itu kondisi tubuh kita harus dijaga betul dengan cara makan, minum, berolahraga dan istirahat secara teratur. Karena dalam suatu dalil naqli disebutkan Tuhan lebih mencintai muslim yg kuat daripada yg lemah. Maka jelas jika kesehatan jasmani merupakan aspek penting dalam mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

4. Maliyah (Harta)
Tahun kemarin gue pernah membaca artikel dosen gue, namanya Pak Dianta Sebayang S.IP M.E . Puasa dan Pemberantasan Korupsi, yang gue simpulkan si, gini, jika seseorang betu-betul menjalankan puasa dengan benar maka dampaknya adalah takwa, sehingga diri ini bisa mengonrol sesuatu se-efektif mungkin dan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Maka penyakit diri seperti korupsi harusnya bisa terobati karena jiwa telah sampai pada titik yang dinamakan ketenangan. idealnya seperti itu. Namun seseorang yang berpuasa dapat mengalami ketidakpuasan karena belum kenal betul, mana kebutuhan, mana keinginan. Atau juga karena minimnya pendapatan yg kita peroleh sehingga kita belum bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nah, Yg mau gue bahas disini adalah tata kelola keuangan kita dalam membelanjakan semua kebutuhan pada bulan ramadhan. Kadang gue berpikir seharusnya gue bisa lebih ngirit di bulan ramadhan karena gak makan siang. Kenyataannya malah bulan ramadhan penuh dengan anggaran kejutan. Gimana tidak, di bulan ramadhan ini, temen-temen kita mulai dari temen SD sampai temen kuliah atau kerja, mengajak buka bersama, saur di jalan lah, belum lagi nanti ada zakat fitrah. selain itu musim ramadhan akan diikuti dengan musim lebaran yang tak terlepas juga dari ritual mudik dan segala tethekmbengek lainnya.  makanya kita dituntut betul untuk menyiapkan anggaran. Dari mana saja sumber penerimaannya dan untuk apa pembelanjaannya harus dianalisis se-kreatif mungkin.

Jadi kita harus bersiap segera dari sekarang. ok guys. Oh iya jangan lupa buat yang punya UTANG PUASA harus cepet cepet dilunasin. Sekian.

Komentar

  1. bener banget tuh bang... Rasulullah memperbanyak puasa dan sholat sunnah di bulan sya'ban karena di bulan ini banyak orang yang lali... dan sya'ban jua merupakan bulan untuk mempersiapkan diri sebelum kedatangan Romadhan..

    BalasHapus
  2. iya faqih, sebagai muslimkan harus saling mengingatkan. makasih faqih atas kunjungannya

    BalasHapus
  3. Mantap! Ciye yang bentar lagi ke byzantium

    BalasHapus
  4. Teşekkur ederim surur.. aamin, smg kita bisa berjumpa disana sur

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vaksin R081442

Tak ada kata terlambat untuk memulai :)  Malam ini, 8 Ramadhan 1442 atau 20 April 2021 pukul 00.00 aku memulai sesuatu yang lama aku lupakan;  yakni  menulis.  Terakhir kali aku menulis, saat aku masih di Turki,  ketika sedang berkutat dengan hafalan-hafalan kitab klasik nahwu dan sharaf dalam rangka menempuh pendidikan informal yang diselesaikan selama 2 tahun lebih 8 bulan. Saat itu aku menulis mengenai hal-hal yang menjadi keresahan dalam benakku yang aku beri judul "Sampah". Kenapa sampah?  Karena keresahan tersebut ku pikir tidak ada gunanya ketika ditulis. Tapi ku berharap di masa yang akan datang, aku bisa mengambil beberapa pelajaran ataupun bisa memutar kenangan yang mungkin bisa memberikan  trigger  untuk melakukan perbuatan positif yang produktif.  Malam ini aku membaca koran republika yg tanggalnya aku sendiri lupa 😅. Dalam koran tersebut ada beberapa tajuk yang menarik yakni mengenai tokoh Fariduddin Attar seorang penyair kelahiran kota Nisaphur /Naisabur, Iran.

1

Hai kamu.. Gimana kabarnya sehat kah? Sehat memang salah satu nikmat yang kadang manfaatnya baru kita rasakan jikalau kita sakit, jadi yuk jangan lupa bersyukur atas kesehatan kita sampai hari ini. Di indonesia masih musim hujan ya? Eh maksudnya yang bagian pulau jawa. Enak dong bisa menikmati gurihnya makan mendoan dengan ditemani harumnya aroma secangkir kopi hangat, pasti kerasa banget kan kenikmatan suasana hujan itu. Apalagi kalau ditambah dengan berkumpul bersama sahabat, keluarga atau orang tercinta pasti momen hujan akan membuat semuanya menjadi lebih hangat. Apakah kamu masih suka pergi ke sekolah untuk bertemu dengan anak-anak kecil yang selalu membuat mu melupakan setiap keletihanmu, walaupun kamu masih menjadi guru honorer dengan gaji yang pas-pasan, lalu masihkah kamu mendiskusikan para petani dan nelayan yang hidupnya tak kunjung sejahtera padahal lahan dan lautan masih luas, atau masih seeingkah kau mengobrol dengan kawanmu tentang permasalahan SARA yang tidak ada hab