Assalamu'alaikum
Halo, hai ... disini ada yang pernah jadi santri? Ya, paling nggak, pernah jadi santri di pesantren kilat, hehe.
Kalau kalian pernah jadi santri, tentunya kalian pernah menunggu beberapa hal di bawah ini.
1. Handphone
Halo, hai ... disini ada yang pernah jadi santri? Ya, paling nggak, pernah jadi santri di pesantren kilat, hehe.
Kalau kalian pernah jadi santri, tentunya kalian pernah menunggu beberapa hal di bawah ini.
1. Handphone
Santri juga manusia yang memiliki kebutuhan sosial untuk berkomunikasi dengan sesamanya, selain komunikasi santri juga butuh untuk beraktualisasi diri, misalnya dengan upload foto-foto terkini atau dengan menulis sebuah blog, dan saat ini alat yang paling sesuai untuk hal semacam itu ialah handphone. Oleh karena itu kebutuhan santri akan handphone menjadi begitu primer, bahkan ada beberapa santri yang lebih memilih menahan lapar, saat menunggu antrean pembagian handphone ketimbang untuk makan. Kadang beberapa santri rela menghabiskan berjam-jam untuk menelpon seseorang yang dianggapnya penting seperti orang tua, saudara, teman biasa dan teman spesial. Spesial pake telor. Maksudnya mungkin teman seperjuangan sesama laki-laki, atau sesama perempuan.
Saking pentingnya komunikasi (menurut pribadi), ada beberapa oknum santri yang memiliki dua handphone. Jadi ketika waktunya dikumpulkan, satunya dikumpulkan, satunya lagi disimpan ditempat teraman. Bisa lemari pakaian, gudang, tetangga ponpes, tempat alat-alat mandi dll. (Mohon jangan ditiru), Santri bandel dan tidak taat aturan ini biasanya jumlahnya sedikit, Tapi yang namanya pengurus atau guru akan lebih cerdik dari santrinya.
Sepintar-pintarnya menyembunyikan, pas razia dadakan biasanya ada saja handphone yang terjaring. Biasanya kalau sudah begitu tinggal memilih antara merelakan untuk dihancurkan di depan khalayak santri atau dijual yang hasil penjualannya dishadaqahkan untuk makan-makan semua santri. Atau jika gurunya memaafkan bisa langsung dikembalikan.
Sepintar-pintarnya menyembunyikan, pas razia dadakan biasanya ada saja handphone yang terjaring. Biasanya kalau sudah begitu tinggal memilih antara merelakan untuk dihancurkan di depan khalayak santri atau dijual yang hasil penjualannya dishadaqahkan untuk makan-makan semua santri. Atau jika gurunya memaafkan bisa langsung dikembalikan.
Namun biasanya pembatasan pemakaian handphone ini akan berbeda jika diperuntukkan bagi santri yang nyambi sekolah umum atau kuliah.
2.Liburan
Semua orang butuh liburan. Mulai dari siswa sekolah, pekerja kantor, mahasiswa bahkan santri sekalipun. Karena memang setiap manusia memiliki rasa jenuh atau bosan walaupun kadarnya berbeda-beda. Terlebih untuk orang yang sedang mencari ilmu maka salah satu cobaannya ialah rasa bosan.
Bagaimana tidak, kegiatan ke-sehariannya selalu berkutat dengan kitab-kitab kuning, hafalan Al-qur'an, dan belajar bahasa. Dan kegiatan di pondok pesantren kebanyakan mulai dari jam empat pagi sampai maksimal jam sepuluh malam. Bahkan mungkin ada yang lebih. Belum lagi, nanti pas giliran jaga malam atau yang akan kejar deadline untuk setoran besoknya. Untuk itu sangat jelas kebutuhan liburan untuk membuat otak dan pikiran santri menjadi lebih segar, entah liburan pulang ke rumah atau liburan bersama ke suatu tempat yang baru. Tujuannya adalah penyegaran dan tidak menutup kemungkinan ketika liburan ditemukan banyak penambah motivasi untuk mencapai cita-cita para santri.
3. Makan bersama
Salah satu wujud rasa syukur kita kepada Tuhan ialah dengan berterimakasih kepada sesama. Biasanya jika kita baru saja mendapatkan penghargaan atau baru saja lulus ujian tertentu maka akan terbesit suatu keinginan untuk menyenangkan orang lain dalam rangka bersyukur atas hasil yang diperoleh. Biasanya adalah makan bersama, di pondok pesantren pun demikian. Jika ada beberapa santri yang baru saja lulus ujian maka akan mengadakan makan bersama. Makan yang dimaksud disini dan memang yang paling sering diselenggarakan ialah makanan ringan misalnya martabak, mendoan, piscok, snack, pizza, cilok, gorengan dll. Dan biasanya makan bersama ini waktunya malam. Mungkin karena banyak waktu luang di malam hari.
Selain itu ketika baru kembali ke pondok dari rumah masing-masing biasanya beberapa santri membawa oleh-oleh yang akan dibagikan untuk dimakan bersama. Atau, jika beberapa santri memiliki tujuan yang hendak dicapai biasanya juga mengadakan makan bersama, baik secara langsung maupun tidak langsung tujuannya ialah meminta doa dari santri lainnya dan, atau gurunya. Oleh karena itu momen makan bersama sangat ditunggu-tunggu bagi beberapa santri yang setiap malamnya merasa kelaparan.
Ngomong-ngomong masalah makan, ini keluar konteks ya,.. kalau di pondok pesantren saya, menu yang paling ditunggu-tunggu adalah yang berbahan dasar ayam, mulai dari ayam goreng, ayam rica-rica, ayam pepes resto, sop ayam. Tidak tahu mengapa kami tidak pernah merasa bosan.
Sekian terimakasih,
Kalau punya tambahan lain tentang hal yang ditunggu, boleh komen di bawah..hehe
Komentar
Posting Komentar