Langsung ke konten utama

Ramadhan H1 1437 H

Hai kawan
Assalamu'alaikum

Alhamdulillah ya, doa kita selama rajab dan sya'ban dikabulkan Allah. Sebagaimana yang kita minta "Allahumma bariklana fi rajaba wa sya'bana wabalighna ramadhan ". Akhirnya Allah sampaikan juga bulan ramadhan ini kepada kita semua.


Entah kenapa, rasanya hati ini terasa bergelora ketika menyongsong ramadhan, ada banyak pesan masuk mulai dari bbm, sms, whats'up semuanya berisi ucapan selamat berpuasa. Terus membayangkan indahnya saur dan buka bersama, menanti buka dan lebaran, hari-hari kita dipadati dengan kegiatan positif, dan masih banyak hal indah lainnya yang membuat bahagia segenap umat muslim, bahkan beberapa teman saya yang non islam juga merasakannya. Yang lebih penting, pada bulan ramadhan ini, segala amal baik akan dilipatgandakan pahalanya. Maklum saja kalau hati ini jadi senang.

Target-targetpun mulai ditancapkan pada hati yang terdalam untuk menambah gairah dalam mengisi hari-hari dibulan ramadhan. Misalnya; khatam 5 kali, shadaqah Rp. 5000 setiap harinya, menghafal 2 juz, menyelesaikan skripsi (bagi yang berwenang), mengakhiri masa jomblo (menikah tentunya) dan lainnya. Mumpung masih hari pertama, yuk banyak-banyakin amal dan semangatin hati ini. Agar kita tidak menyesal ketika ramadhan hendak berpisah.

Ketika segala aktivitas ramadhan telah kita laksanakan nantinya, khususnya berpuasa, maka yang harus menjadi goal kita adalah "Taqwa". Menurut bahasa Taqwa artinya takut, sedangkan menurut istilah Taqwa berarti menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya. Pasti semuanya sudah hafal di luar kelapa. Eh kepala.

Ya, intinya sih, kita dilatih berbuat segala sesuatu hanya karena Allah (ikhlas), karena memang puasa ini ibadah yang cukup misterius. Gak kelihatan batang hidungnya. Ya gak?. Sebenarnya kita bisa saja bilangnya puasa tapi kenyataannya tidak. Lagian siapa yang bakal tahu. Cuma Allah yang tahu. Makanya itu Allah yang akan langsung membalas pahala bagi orang yang berpuasa tanpa disebutkan berapa kebaikan yang akan diperolehnya.

Selain ikhlas, puasa juga memberikan pelajaran agar kita selalu merasa diawasi, menahan segala gejolak nafsu yang memburu, istilahnya. kalau biasanya ingin makan ini, itu, lalu melihat ini, itu, dan berkata semaunya, maka ketika berpuasa, kita mengendalikan semua itu pada porsinya (pada tempat, waktu dan objek yang tepat).

Oh, iya. Buat yang mau berburu tiket mudik gratis jangan sampai kehabisan ya. Masih banyak penawaran kok. Lhoh, kok ngomongin masalah mudik? Maklumlah anak rantau jadi kepikiran mudik terus.

Kemudian saya mengucapkan selamat kepada yang telah diterima di universitas pilihannya, yang telah menyelesaikan skripsinya, sudah bekerja di perusahaan/sekolah, yang sedang berulang tahun dan yang baru saja menikah. Semoga ramadhan kali ini memberikan berkah untuk kita semua. Aamiin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat untuk Mantan, BiIQis

Yth. Kepada Mantan BiIQis Di manapun berada.                 Hujan Bulan Juni Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu, Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni Dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu.                      Sapardi Djoko Damono Sehubungan dengan datangnya surat ini, aku ingin memberikan kabar bahwa aku di sini sedang tidak terlalu baik tapi tidak juga buruk. Udara musim dingin belum begitu bersahabat denganku sehingga kadang membuatku merasa kurang nyaman. Ya, walaupun begitu, aku tidak bisa menafikan keindahan hujan saljunya yang memberikan hiburan tersendiri bagiku, karena menurutku hujan salju itu seperti hujan gula ...

Vaksin R081442

Tak ada kata terlambat untuk memulai :)  Malam ini, 8 Ramadhan 1442 atau 20 April 2021 pukul 00.00 aku memulai sesuatu yang lama aku lupakan;  yakni  menulis.  Terakhir kali aku menulis, saat aku masih di Turki,  ketika sedang berkutat dengan hafalan-hafalan kitab klasik nahwu dan sharaf dalam rangka menempuh pendidikan informal yang diselesaikan selama 2 tahun lebih 8 bulan. Saat itu aku menulis mengenai hal-hal yang menjadi keresahan dalam benakku yang aku beri judul "Sampah". Kenapa sampah?  Karena keresahan tersebut ku pikir tidak ada gunanya ketika ditulis. Tapi ku berharap di masa yang akan datang, aku bisa mengambil beberapa pelajaran ataupun bisa memutar kenangan yang mungkin bisa memberikan  trigger  untuk melakukan perbuatan positif yang produktif.  Malam ini aku membaca koran republika yg tanggalnya aku sendiri lupa 😅. Dalam koran tersebut ada beberapa tajuk yang menarik yakni mengenai tokoh Fariduddin Attar seorang penyair kelahi...