Malam jum’at adalah waktu yang tepat
untuk bersantai sejenak ditemani beberapa teman yang sengaja mencari tempat yang
tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang. Tempat sepi adalah tempat
favoritku untuk menghabiskan malam yang indah ini. malam ini aku ditemani teman
karibku yang namanya Hakim Hwoo Yun. Ayahnya dari korea selatan, ibunya asli
Jakarta. Kami tinggal di dekat N112. Malam ini kami baru bertemu kembali
setelah seminggu kemarin kami melakukan kesibukan masing-masing. Kesibukanku
selama seminggu kemarin adalah membantu ayahku berjualan baju di pasar Gunung
Salak. Sedangkan Hakim, ku perhatikan akhir-akhir ini sedang tertarik dengan
kegiatan mahasiswa yang pernah kuliah di gedung N. dan ternyata benar ketika ku
tanyakan kesibukan seminggu kemarin. dia baru saja ikut acara jalan-jalan anak
ekop reg 2011 ke Kuningan, Jawa Barat. Sekarang
buruan ceritakan kepadaku bagaimana kisah perjalanan kalian. Nanti akan ku
tulis diblogku.
Akhirnya
Hakimpun menceritakan pengalamannya selama di Kuningan bersama beberapa
mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi reguler 2011. Akupun mulai mencatatnya.
Singkat cerita hari sudah mulai pagi. Dan Hakim telah selesai mengkisahkan
perjalanannya. Kira-kira beginilah ceritanya…
Pagi itu kau dan teman-temanmu akan
berkunjung ke kota Kuningan, Jawa Barat. Panggil saja ekopers katamu, untuk
mewakili beberapa pemuda-pemudi yang tampak sumringah ketika akan meninggalkan
Universitas Negeri Jakarta untuk menuju kota Kuningan dengan mobil limosin
silver. Tak lupa kau sebutkan Pak Didit sebagai drivernya, kira-kira pukul
08.00 WIB saat itu. Teman-teman satu kelas yang kau sebut Ekopers itu memang
tidak ikut semua. Beberapa dari mereka harus mengerjakan sesuatu yang tidak
bisa ditinggalkan. Yang ikut hanya 19
orang. Kaupun menyebutkan nama-nama Ekopers yang ikut ke Kuningan. Abdul, Amin,
Rilo, Niko, Rita, Indah, Eva, Kika, Iqbal, Randi, Tria, Mute, Oki, Linda,
Liana, Ririn, Elia, Eha dan Ratna.
Di perjalanan kau hanya diam saja
sambil mengamati satu persatu dari Ekopers. Dibagian depan Cewek-cewek ekopers
mulai berisik dengan obrolannya, dibagian belakang yang cowoknya terlihat diam,
hanya seperlunya saja mereka untuk mengobrol satu sama lain. Tampak juga ada
yang mengoper-oper makanan ringan kepada teman-temannya, yang lainnya sibuk
foto-foto.
Singkatnya kau dan Ekopers telah
sampai di Kuningan, tepatnya di Sangkanhurip. Sangkanhurip adalah salah satu
objek wisata alam di Kabupaten Kuningan. yaitu merupakan sebuah kawasan
pemandian air panas yang terletak di kaki gunung Ceremai tepatnya di Kecamatan
Cilimus, berjarak ±14 km dari pusat kota Kuningan. Setelah membeli tiket
semuanya masuk. Kau juga ikut masuk. Setelah makan siang dengan lauk ayam dan
sayur asem. Beberapa Ekopers menuju sebuah kolam kecil yang ada di dekat tempat
kau dan Ekopers makan. Kolam berisi puluhan Ikan Garra rufa yang biasanya
dipakai untuk terapi ikan dengan memanfaatkan gigitan-gigitannya yang terasa
menggelikan. Beberapa Ekopers mencobanya dengan merendamkan kaki ke dalamnya.
Mereka tampak cekikikan. Sebenarnya kasihan juga ikan-ikannya menggigiti kaki
orang-orang Jakarta. Orang-orang Jakarta seringnya pakai kaos kaki untuk
beraktivitas berbeda dengan orang desa yang beberapa masih ada yang sering
nyeker sehingga kakinya jauh dari rasa kaos kaki. Yang kau takutkanpun terjadi,
ada ikan yang mati karena menggigiti kaki Ekopers, kalo tidak salah namanya
abdul.
Setelah puas bermain dengan ikan,
beberapa Ekopers menceburkan diri di kolam renang yang ada perosotannya. Kolam
ini airnya dingin. Kaupun mencoba merendamkan kaki sejenak di kolam ini tapi
tidak berenang. kau menemani beberapa Ekopers yang tidak ikut renang sambil
mengamati beberapa ekopers lainnya di kolam renang, beberapa ada yang mencoba
bermain perosotan, ada yang sibuk foto di dalam air, tampaknya juga ada yang
sedang belajar berenang dengan dilatih oleh temannya. Setelah puas dengan
bermain air. Kau, Ekopers dan Pak Didit menuju tempat kakeknya Linda.
Sebelum sampai di pemukiman mobil
limosin silver memasuki jalan kecil melewati TPU kemudian persawahan. Kau
melihat beberapa penduduk disana menyambut dengan baik kedatangan kau dan yang
lainnya. Kau edarkan pandangan jauh ke depan. Sejauh ini masih baik-baik saja.
Tak berapa lama kau melihat seorang pemuda yang tampak menghadang jalan jauh di
depan sana. Kaupun kemudian turun dan mencoba mengucapkan salam padanya. Dia
tidak menjawab salammu dan mengajak adu tanding. Kaupun bingung mengapa
tiba-tiba ada yang mengajaknya berkelahi, kaupun menanyakan apakah kedatangan
kau dan teman-temanmu tidak diizinkan disini. Tanpa menjawab pemuda itupun
langsung mengeluarkan jurus pertama, hampir saja dirimu terkena pukulannya.
Kaupun membalasnya dengan tendanganmu yang mengincar dada pemuda tersebut,
sayang pemuda tersebut menghindar dan tendanganmu mengenai pohon pisang,
sehingga pohon pisang tersebut sedikit ambruk. Tak lama kemudian datanglah
beberapa orang tua. Dan salah satu dari orang tersebut yakni yang terlihat paling
berwibawa itu berkata kepada pemuda tersebut agar menyudahi adu tandingnya.
Tiba-tiba para orang tua tersebut menyalamimu. Pemuda misterius itupun juga
ikut menyalamimu. Ini adalah salah satu tradisi penyambutan kami katanya,
dengan senyum ramah. Akhirnya kaupun merasa lega, setelah berpamitan, kaupun
kembali ke dalam mobil yang masih jauh dibelakang sana.
Mobil berhenti sejenak melihat ada
pohon pisang yang hampir ambruk karena tendanganmu, pak Didit meminta tolong
kepada cowo-cowo Ekopers untuk menyingkirkan pohon pisang tersebut. Singkatnya
kami sampai di pemukiman warga menjelang waktu maghrib. Yang perempuannya tidur
di rumah kakeknya Linda. Yang laki-lakinya tidur di tempat bibinya Linda.
Setelah makan malam kau dan Ekopers
bermain tebak-tebakan siapa yang jujur dan siapa yang bohong diantara dua orang
yang diberikan pertanyaan. Kalo jawabannya betul maka orang yang diberikan
pertanyaan tadi dihukum dengan digambar wajahnya menggunakan lipstick.
Besoknya kau dan ekopers menuju
objek wisata Curug Putri dan Cibulan. Jalan ke kawasan Curug Putri ini cukup
jauh dan menanjak. Pada jalur ini juga ditemui Checkpoint menuju Gunung Ciremai
tepatnya di daerah Palutungan. Setelah sampai di Curug Putri kau dan Ekopers
kembali foto-foto ria. Kata orang kenapa dinamakan Curug Putri karena air
terjun disana menyerupai sesosok wanita/ Putri. Di kawasan Curug Putri kau
merasakan perasaan yang kurang nyaman. Kau juga melihat sekeliling Ekopers,
mereka semua mungkin telah berdo’a pada yang Maha Kuasa. Tapi sebagai wujud
dari kesungguhan doa mereka, mereka harus tetap waspada.
Setelah dari Curug Putri kau dan
Ekopers menuju Cibulan, katanya disana kolam renangnya ada ikan dewanya. Tidak
tahu kenapa dinamakan ikan dewa. Tapi menurut mitosnya, ikan-ikan disana
jelmaan parjurit Prabu Siliwangi yang dikutuk karena membangkang. ketika kau
dan Ekopers masuk memang benar bahwa disana kolamnya terdapat ikan-ikan seperti
ikan mas tapi berwarna abu-abu kehitaman dan ukurannya beragam mulai dari 20 cm
dan yang besar kira-kira mencapai 80 cm-1 meter. Selain kolam renang ada juga 7
sumur dan petilasan Prabu Siliwangi yang berada di kawasan objek cibulan dan
juga kalau tidak salah ada semacam bak air bersih milik PDAM.
Sepulang
dari cibulan badanmu terasa lelah, malamnya para ekopers kembali akan memulai
permainannya. Kali ini permainannya adalah dengan menggunakan permen
berkepribadian ganda namanya bean boozled. Dinamakan berkepribadian ganda
karena setiap permen satu warna
mempunyai rasa yang berbeda satu rasanya normal yang satu lagi rasanya
bener-bener freak banget, misalkan
beberapa permen yang warnanya coklat mempunyai dua rasa yaitu rasa coklat
pudding dan makanan guguk. Terus yang warnanya hitam ada yang rasa kopi dan
yang lainnya rasa kentut Sigung (sejenis musang yang berwarna hitam dan putih).
Dll. Seperti biasa, permainan dimulai dengan membentuk lingkaran. Kemudian
mulailah saling mengestafetkan sebuah botol minyak kayu putih dengan diiringi
sebuah lagu. Ketika lagu selesai maka dimana botol minyak kayu putih berhenti maka
dialah yang akan memakan permen tersebut sebelum makan korban tersebut mencari
rekan untuk memakan permen pasangannya. Singkatnya seperti itu.
Besoknya
kau dan Ekopers pulang setelah sebelumnya berpamitan kepada keluarga Linda dan
para sesepuh penduduk setempat.
Komentar
Posting Komentar