Langsung ke konten utama

Bangun Peradabanmu dengan Membaca

Ada yang tau tidak. Kisah pembangunan peradaban kuno di mesir?, yang salah satu karyanya adalah pyramid dan sphinx.
Lalu jika kita menengok di negeri tiongkok maka kita akan melihat tembok raksasa yang panjangnya mencapai 13,170.6956 mil atau 21,196.18 kilometer.
Tidak usah jauh-jauh deh, di Indonesia sendiri juga ada candi Borobudur yang mempunyai 504 arca budha. Nah lo, apa gak keren tuh nenek moyang kita dulu, kebayang kan bagaimana kecanggihan peradaban pada zaman itu. Itu semua merupakan karya para nenek moyang kita yang pernah menjadi salah satu dari keajaiban dunia. Kira-kira apa sih yang memprakarsai terciptanya beberapa mahakarya tersebut? jawabannya ya tidak salah tidak bukan adalah sumber daya manusia itu sendiri. kemudian salah faktor utama yang mempengaruhi kemajuan sumber daya manusia itu adalah dengan pengetahuan informasi yang salah satunya diperoleh dengan cara membaca.



Apakah membaca itu hanya melafalkan tulisan yang ada di buku saja? Sebelum kita bahas lebih lanjut, baca dulu nih pengertian mem- “baca” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “baca” adalah 1. Melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan melisankan atau hanya dl hati); 2. Mengeja atau melafalkan apa yg tertulis; 3. mengucapkan; 4. Mengetahui, meramalkan; 5 memperhitungkan.

Jadi jelas kan kalo membaca itu bukan aktivitas yang hanya melafalkan tulisan di buku-buku atau di papan tulis saja. Memahami arti simbol-simbol lalu lintas juga termasuk membaca kan. Dulu nenek moyang juga menggunakan gambar-gambar di dinding goa untuk meninggalkan pesan kepada orang lain termasuk para keturunannya. Sehingga informasi yang didapatkan oleh seseorang bisa menyebar melalui aktivitas membaca. Zaman sekarangpun tidak jauh berbeda, kita tidak hanya bisa membaca melalui media cetak saja tapi juga bisa menggunakan media elektronik seperti TV, Internet dan lain-lain. Intinya dari zaman dulu hingga sekarang orang selalu mengumpulkan informasi untuk menunjang segala kebutuhan dalam hidupnya. jadi membaca penting kan?


Bahkan untuk menunjukan pentingnya membaca ada salah satu kitab suci yang secara terang-terangan memerintakan kita untuk membaca. Arti potongan ayatnya berbunyi “bacalah”. Dan uniknya ini adalah ayat pertama yang diturunkan kepada seorang nabi yang memberi pencerahan kepada manusia akhir zaman. selain itu banyak penelitian yang membuktikan bahwa beberapa negara yang memiliki kebiasaan membaca yang intens maka negara tersebut akan memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Contohnya saja Jepang.

Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing.1  Dengan minat baca yang tinggi, tidak heran jika mereka dapat menciptakan berbagai inovasi poduk.

Dibandingkan jepang, Indonesia masih belum termasuk negara yang memiliki masyarakat yang memiliki minat baca yang tinggi. Berdasarkan data UNESCO, persentase minat baca anak Indonesia sebesar 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak bangsa, hanya satu saja yang memiliki minat baca. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Yayuk Basuki, dalam kunjungan di Kendal, Senin (25/5/2015).2  Rasanya memang miris membaca berita tersebut. Maka wajar jika sumber daya manusia Indonesia secara rata-rata belum bisa dibilang maju. Oleh karena itu tidak heran mengapa kemajuan Indonesia dibeberapa bidang masih berjalan lambat.

Sebenarnya pemerintah telah mengupayakan dalam memberantas rendahnya minat baca masyarakat Indonesia dengan mendirikan perpusakaan disetiap daerah yang ada di Indonesia, bahkan sampai ada perpustakaan keliling yang telah beroperasi di beberapa tempat di Indonesia. Namun respon masyarakat masih sangat rendah. Sangat diperlukan inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan meniru jepang dalam hal kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing atau dengan pembuatan komik yang berpendidikan. (Mungkin pembaca bisa menambahkan beberapa solusi lainnya. hehe)


Solusi paling kecil adalah dengan membuat diri kita sendiri gemar membaca dari sekarang. Agar mulai saat ini kita bisa pelan-pelan membangun peradaban yang lebih maju dibandingkan hari ini. karena suatu peradaban adalah dimulai ketika masyarakatnya memiliki minat baca yang tinggi. (tapi bukan cuma baca timeline FB/BBM/Watsap saja.)

[1] http://duniaperpustakaan.com/10-kebiasaan-orang-jepang-yang-menjadikan-jepang-sangat-maju/

[2]http://regional.kompas.com/read/2015/05/25/17565591/Yayuk.Basuki.Minat.Baca.Anak.Indonesia.Hanya.0.01.Persen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vaksin R081442

Tak ada kata terlambat untuk memulai :)  Malam ini, 8 Ramadhan 1442 atau 20 April 2021 pukul 00.00 aku memulai sesuatu yang lama aku lupakan;  yakni  menulis.  Terakhir kali aku menulis, saat aku masih di Turki,  ketika sedang berkutat dengan hafalan-hafalan kitab klasik nahwu dan sharaf dalam rangka menempuh pendidikan informal yang diselesaikan selama 2 tahun lebih 8 bulan. Saat itu aku menulis mengenai hal-hal yang menjadi keresahan dalam benakku yang aku beri judul "Sampah". Kenapa sampah?  Karena keresahan tersebut ku pikir tidak ada gunanya ketika ditulis. Tapi ku berharap di masa yang akan datang, aku bisa mengambil beberapa pelajaran ataupun bisa memutar kenangan yang mungkin bisa memberikan  trigger  untuk melakukan perbuatan positif yang produktif.  Malam ini aku membaca koran republika yg tanggalnya aku sendiri lupa 😅. Dalam koran tersebut ada beberapa tajuk yang menarik yakni mengenai tokoh Fariduddin Attar seorang penyair kelahiran kota Nisaphur /Naisabur, Iran.

1

Hai kamu.. Gimana kabarnya sehat kah? Sehat memang salah satu nikmat yang kadang manfaatnya baru kita rasakan jikalau kita sakit, jadi yuk jangan lupa bersyukur atas kesehatan kita sampai hari ini. Di indonesia masih musim hujan ya? Eh maksudnya yang bagian pulau jawa. Enak dong bisa menikmati gurihnya makan mendoan dengan ditemani harumnya aroma secangkir kopi hangat, pasti kerasa banget kan kenikmatan suasana hujan itu. Apalagi kalau ditambah dengan berkumpul bersama sahabat, keluarga atau orang tercinta pasti momen hujan akan membuat semuanya menjadi lebih hangat. Apakah kamu masih suka pergi ke sekolah untuk bertemu dengan anak-anak kecil yang selalu membuat mu melupakan setiap keletihanmu, walaupun kamu masih menjadi guru honorer dengan gaji yang pas-pasan, lalu masihkah kamu mendiskusikan para petani dan nelayan yang hidupnya tak kunjung sejahtera padahal lahan dan lautan masih luas, atau masih seeingkah kau mengobrol dengan kawanmu tentang permasalahan SARA yang tidak ada hab