Langsung ke konten utama

I think science better than treasure


Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah kota ilmu dan sahabat ‘Ali bin Abi Thalib sebagai pintu kota ilmu tersebut. Nah pernah ada suatu riwayat dimana Sahabat ‘Ali bin Abi Thalib ditanya oleh beberapa orang mengenai satu pertanyaan untuk menguji apakah benar memang bahwa sahabat ‘Ali radiyallahu ‘anhu (ra) merupakan ahli ilmu yang memiliki pengetahuan yang luas seperti yang diungkapkan dalam hadits diatas. Tantangannya adalah jika ‘Ali ra. menjawab satu pertanyaan tersebut dengan jawaban yang sama persis maka ‘Ali ra. tidak tepat dikatakan ahli ilmu tapi sebaliknya jika Ali ra. mampu menjawab dengan jawaban yang bervariasi maka memang tepat jika ‘Ali ra. dijuluki sebagai pintunya ilmu. Mereka bertanya mengenai satu pertanyaan yang sama kepada sahabat ‘Ali ra yaitu mengenai keunggulan ilmu daripada harta.
Kemudian sahabat ‘Ali ra. menjawab dengan memberikan alasan yang berbeda kepada 10 orang yang bertanya kepadanya. Jawabannya adalah sebagai berikut.
  1. Ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu adalah warisan para Nabi sedangkan harta adalah warisan dari Qorun, Fir’aun dsb.
  2. Ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu dapat menjaga pemiliknya sedangkan harta pemiliknyalah yang harus menjaganya.
  3. Ilmu lebih utama dibandingkan harta karena dengan ilmu seseorang mempunyai banyak teman sedangkan dengan harta seseorang mempunyai banyak musuh.
  4. Ilmu lebih utama dibandingkan harta karena ilmu jika diberikan akan bertambah berbeda dengan harta yang akan berkurang jika diberikan.
  5. Ilmu memiliki keutamaan dibandingkan harta karena ilmu tidak dapat dicuri sedangkan harta bisa dicuri.
  6. Ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu tidak dapat habis dan dibinasakan sedangkan harta dapat dihabiskan dan dibinasakan.
  7. Ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu tidak terbatas sedangkan harta terbatas.
  8. Ilmu lebih utama dibandingkan harta karena ilmu memberikan pemiliknya sinar kebaikan dan membuat hati pemiliknya jernih sedangkan harta membuat hati pemiliknya sempit dan keruh.
  9. Ilmu lebih utama dibandingkan harta karena dengan ilmu seseorang mendapat julukan mulia dan agung sedangkan pemilik harta akan dipanggil dengan sebutan yang kikir dan pelit.
  10. Ilmu lebih utama dibandingkan harta karena ilmu akan mendorong pemiliknya untuk mencintai Tuhannya dan sesamanya sedangkan pemilik harta cenderung akan bersikap sombong dan congkak.




Jadi yang sedang mencari ilmu jangan ragu untuk terus menggali sedalam-dalamnya ilmu yang bermanfaat bagi diri kita bersama. Karena untuk menguasai dunia dan akhirat dibutuhkan yang namanya ilmu. dan buat yang memiliki banyak harta jangan tersinggung dulu. Jika kita memiliki harta banyak dan disertai dengan ilmu yang mumpuni untuk mengelola harta tersebut maka kita juga bisa meraih lebih banyak kebaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat untuk Mantan, BiIQis

Yth. Kepada Mantan BiIQis Di manapun berada.                 Hujan Bulan Juni Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu, Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni Dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu.                      Sapardi Djoko Damono Sehubungan dengan datangnya surat ini, aku ingin memberikan kabar bahwa aku di sini sedang tidak terlalu baik tapi tidak juga buruk. Udara musim dingin belum begitu bersahabat denganku sehingga kadang membuatku merasa kurang nyaman. Ya, walaupun begitu, aku tidak bisa menafikan keindahan hujan saljunya yang memberikan hiburan tersendiri bagiku, karena menurutku hujan salju itu seperti hujan gula ...

Vaksin R081442

Tak ada kata terlambat untuk memulai :)  Malam ini, 8 Ramadhan 1442 atau 20 April 2021 pukul 00.00 aku memulai sesuatu yang lama aku lupakan;  yakni  menulis.  Terakhir kali aku menulis, saat aku masih di Turki,  ketika sedang berkutat dengan hafalan-hafalan kitab klasik nahwu dan sharaf dalam rangka menempuh pendidikan informal yang diselesaikan selama 2 tahun lebih 8 bulan. Saat itu aku menulis mengenai hal-hal yang menjadi keresahan dalam benakku yang aku beri judul "Sampah". Kenapa sampah?  Karena keresahan tersebut ku pikir tidak ada gunanya ketika ditulis. Tapi ku berharap di masa yang akan datang, aku bisa mengambil beberapa pelajaran ataupun bisa memutar kenangan yang mungkin bisa memberikan  trigger  untuk melakukan perbuatan positif yang produktif.  Malam ini aku membaca koran republika yg tanggalnya aku sendiri lupa 😅. Dalam koran tersebut ada beberapa tajuk yang menarik yakni mengenai tokoh Fariduddin Attar seorang penyair kelahi...