Siang pada hari jumat itu rasanya matahari begitu membakar kota Jakarta, namun hal itu tak mengalahkan semangat seseorang yang sedang dilanda cinta. Cinta kepada diri sendiri , cinta kepada orang tua, dan cinta kepada anak istrinya. Siang itu saya melihat seorang bapak yang berumur kira-kira 45 tahun sedang menjajakan barang dagangannya yang berupa mainan anak-anak diperempatan jalan, dekat lampu merah. Wajahnya yang kusam penuh debu jalanan, badan yang terlihat sudah tidak sebugar saat masih muda , jalannnya pun sedikit pincang. Namun bukan hidup namanya, kalau tidak ada hal-hal yang diperjuangkan. Dan menurut saya bahan bakar perjuangan itu bernama cinta , sampai saat ini belum ditemukan bahan alternatif lain yang dapat memicu seseorang untuk berjuang selain cinta. Yang ada hanyalah pemicu semu yang bersifat sementara seperti keelokan wajah, uang atau materi-materi lainnya. Pemicu semu ini hanya bersifat sementara karena pemicu ini tidak akan sanggup untuk menemani kita sep...